Pewarna Batik Alami
Pewarna Alami Batik atau bisa disebut dengan Batik Pewarna Alam. Apa itu perwanaan
alam? Kebanyakan batik menggunakan perwarna tekstil dengan bahan kimia. Lalu
mengapa hadir batik pewarna alam? Selain lebih murah, batik dengan pewarna
kimia juga lebih mudah didapat. Prosesnya pun jauh lebih mudah. Tidak perlu
memerlukan waktu yang lama.
Lalu
mengapa hadir batik pewarna alam?
Karena ternyata, jauh
sebelum si pewarna kimia ini hadir, para pengrajin batik dan tenun di tahun
sebelum 1856 telah menggunakan pewarna alam ini. Proses nya memang jauh lebih
sulit, namun hasilnya jauh lebih cantik. Warna-warna yang dihasilkan oleh
pewarna alam ini tidak mencolok sehingga dapat menyehatkan kornea mata.
Tumbuhan yang dapat
dapat digunakan sebagai zat pewarna alam ini ternyata banyak macam nya di
Indonesia. Untuk jenis indigofera ada 11 macam, yaitu indigofera tinctoria,
indigofera arrecta hochst, indigofera ennacaphylla linn, indigofera linifolia
ritz, indigoera galegoides DL, indigofera guatimalensis Moc, indigofera
handecaphylla, indigofera suffruticosa Mill, indigofera sumatrana Gaertn,
indigofera hirsute linn, indigofera longeracemosa boiv.
Selain itu masih ada
beberapa jeis tumbuhan yang dapat dijadikan ZPA, yaitu bixa orellana (sombo),
persea gratisima G (alpokat), mangifera indica linn (pelem), nyctanthes arbortritis
L (srigading), psidium guajava L (jambu kluthuk), curcuma longa (kunir), mimosa
pudica (putrid malu), caesalpinia pulchirima SW (merak-merakan), artocarpus
integra M (nangka), morinda citrifolia L (pace), impatiens balsamina L (pacar
air), areca catechu L (jambe), cassia alata linn (ketepeng kebo), melastoma
affine L (sengganai), swetenia mahagoni (mahoni).
Zat pewarna alam (ZPA)
ini dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu :
1. Zat
warna bejana
Zat warna ini adalah zat warna tertua di
dunia. Berdasarka sturktur kimia nya dapat dibagi lagi menjadi 2 kelompok yaitu
anthraquinon dan indigo grup yang diperoleh dari hasil fermentasi sejumlah daun
indigofera tinctoria.
2. Asam
dan basa
Zat warna asam dan basa mengandung
flavonoid, pigment. Zat warna ini akan mengeluarkan warna ketikadi ekstrak
dalam suasana asam atau basa.
3. Zat
warna direcht
Zat warna ini sangat cocok mewarnai
serat serat yang berasal dari cellulose, hydroxyl, sebagai contoh warna dari
curucuma longa, bixa orelana.
4. Zat
warna mordant
Hampir semua tumbuh tumbuhan tergolong
dalam zat warna mordant. Oleh karena itu, teknologi mordantingsangat penting
untuk dikuasai apabila seseorang akan menggunakan zat warna tumbuh tumbuhan
sebagia zat warna tekstil, dan produk tekstil termasuk didalamnya batik, tenun,
sasirangan, dan sulam.
Sekian artikel tentang Pewarna Batik Alami. Semoga bermanfaat
dan menambah rasa cinta kita terhadap hasil karya Indonesia.
Baca
juga artikel terkait :
Kata
kunci : batik, pewarna batik, zat pewarna
batik, ZPA, karya, Indonesia.
0 Response to "Pewarna Batik Alami"
Post a Comment