Cerpen, Bunda Maaf Aku Khilaf

Kisah ini berawal ketika aku duduk dibangku smk kelas X di kabupaten temanggung, ketika aku berumur 16 tahun, dan ketika hari itu adalah hari dimana akyu pertama memakai seragam putih abu-abu, berdandan rapi, dan tak lupa berjilbab, aku pun siap untuk berangkat sekolah yang seperti biasannya diantar kakak menggunakan motor butut kesayangannya. Namun itu hanya sampai terminal, selanjutna aku berangkat sendiri menggunakan bus kota, tidak begitu bagus memang, namun mau bagaimana lagi ini angkutnan satu-satunnya yang melewati depan sekolahku, aku sudah terbiasa berangkat pukul 06.00 itu dari rumah dan sampai sekolah pukul 06.25 memang aku anak yang disiplin. Jam menunjukkan pukul 07.00 bertanda bahwa jam pelajaran siap dimulai, semua murit duduk dikursi masing-masing dan hampir semuannya hampir semuannya belum mengenal satu sama lain. Ibu guru pun datang  ke kelas kami dia begitu cantik masih muda,tinggi, dan putih.
kumpulan cerpen sedih indonesia
Bunda
Sejenak murid-murid memperhatiakan ibu guru tersebut yang sedang memperkenalkan dirinya “nama saya Sofiya Meilani, saya di sini sebagai wali kelas kalian, dan kalian bisa memanggil saya Bu Sofy, rumah saya berada di Griya Watukumpul, ada yang ditanyakan ? “  kata ibu guru tersebut. Beberapa murid pun mengajukan pertanyaan. “ sekarang gantian kalian memperkenelkan diri dari satu persatu yaa, dan yang pertama kamu yang memakai jilbab duduk di bangku pojok kanan” kata Bu Sofy. Aku pun beranjak dari tempat duduk untuk ke depan kelas sembari berkata “ iya Bu “ , “ya nak silahkan “ jawab ibu guru. Saya pun memperkenalkan diri terhadap semua murid yang tidak sama sekali saya kenal “selamat pagi, perkenalkan nama saya Yanti Nurindani biasa dipanggil Rinda, bertempat tinggal di Ngadirejo dan berumur 16 tahun, hobi saya memasak (padahal nggak jago banget sih J) cukup sekian perkenalan dari saya terimakasih” dan perkenalan ini bergilir hingga semua saling mengetahui. Bel istirahat pun berbunyi, tiba-tiba cowok yang duduk dibelakangku duduk mendekatiku dia bernama Udi Rinurohman.

Hari berikutnya dia masih saja mendekati saya selalu mengajak kekantin hingga meminta nomer televon dan lain lain. Hingga timbul rasa suka dan cinta (cieeeeee cieeee :D ) suatu hari dia pun mengungkapkannya, aku malu karena baru beberapa minggu berkenalan namun mau bagaimana lagi aku juga mencintainya. Awalnya sih saya ngentol (dalam bahasa indonesia yang artinya malu-malu kucing atau jinak-jinak merpati) aku menerimanya kami pun mulai duduk sebangku dan aku meninggalkan teman sebangkuku (Desi).

Waktu pun berjalan begitu cepat dan kini kami pun sudah berada dikelas XI, aku pun masih berhubungan dengannya namun kurasa kini semua telah berubah. Mulai dari teman-teman mereka kini menjauhiku mereka tidak menyukai hubungan cinta antara aku dan dia berlanjut yang kata mereka aku hanya menjadi bahan pembicaraan para guru namun memang benar, sebenarnya aku malu namun aku takut kehilangannya, aku yang dulunya anak terpandai (cieeee sombong ini :D) sekarang tidak, nilai semua mata pelajaranku turun (jeblok). Dan kebiasaanku yang dulu disiplin juga berubah karena setiap pagi aku harus membangunkan pacarku kerumahnya dan berangkat bersama, walau dekat namun sering kali terlambat setiap pulang sekolah harus kerumahnya lagi sampai sore, tak pernah aku bosan karena ini kebiasaanku sekarang.

Pacarku pun kini dia mulai berubah kini dia egois, sering kali aku dimaki-maki olehnya, kadang kala aku ditampar dicubit, kerab sekali aku menangis dikelas, dia kini terlalu keras namun teman-teman tak juga membantuku setiap aku mulai bertengkar mereka menertawakan dan sering kali mereka berkata “film korea sedang mulai ayo para alayers tonton dia berdua” aku sebenarnya malu namun aku tak tahu harus bagaimana lagi, aku pun kini berubah aku jadi berani sama bunda dan ayahku. Aku sering membentaknya aku bukan yang dulu lagi.

Dua bulan kemudian aku hamil karena ulah pacarku aku terlalu berani, aku terlalu bebas dengan dia, aku takut bunda dan teman-temanku tahu. Namun kini aku masih sekolah walau sering tidak masuk sekolah dan beberapa minggu kemudian semua telah terbongkar mereka semua tahu bahwa aku benar-benar hamil, aku dikeluarkan dari sekolah dengan perasaan yang sangat sangat sangatttttt malu. Tuhan.......... aku benar benar malu mengakui semua ini orang tuaku kini tak lagi mengakui aku sebagai anaknya, oh......... bunda, ayah, kakak, teman-teman, ibu guru maaf aku khilaf namun tetap saja mereka tak mau memaafkan. Aku diusir bunda dari rumah dan bermaksud untuk pergi meminta pertanggung jawaban dari pacarku, namun ketika aku kerumahnya dia sudah tak ada entah pergi kemana aku binggung kepada siapa aku akan bercerita, dan aku kini menyesal menjadi orang yang tak berguna. Tuhan..........maafkan aku jaga aku dan janin yang ada dikandungan ini.

Author : TKJ SMK 17 Parakan

Baca juga :
·         Kumpulan puisi
·         Kumpulan pantun

Kata kunci : sastra, sastra Indonesia, cerpen, kumpulan cerpen menarik.    

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerpen, Bunda Maaf Aku Khilaf"

Post a Comment