Peta Wilayah Penyebaran Daerah Penghasil Batik Dan Ciri Khas Batik Di Indonesia

Pagi Indonesia, melalui artikel ini redaksi karya Indonesia akan memaparkan Peta Wilayah Penyebaran Daerah Penghasil Batik Dan Ciri Khas Batik Di Indonesia. Sebagai Negara yang kaya budaya, Indonesia memiliki keanekaragaman corak budaya. Begitu pula dengan corak batik nya. Indonesia memiliki daerah daerah penghasil batik yang mempunyai keunikan corak sesuai dengan adat istiadat dan budaya dari daerah tersebut. Daerah penghasil batik di Indonesia meliputi:

1.      Yogyakarta
Siapa yang tidak mengenal Yogyakarta? Sebagai kota budaya, Yogyakarta memiliki motif batik khasnya sendiri. Motif batik dari Yogyakarta terkenal dengan coraknya yang berdasar warna putih.

a.      Motif batik kawung
Makna filosofi dari motif ini adalah sebagai lambang keperkasaan dan keadilan. Motif ini juga diinterprestasikan sebagai gambar bunga lotus dengan  empat lembar daun bunga yang merekah.

b.      Motif parangkusumo
Motif batik ini biasanya identik dengan pernikahan. Kain batik ini biasanya digunakan pada acara tukar cincin,sesuai dengan makna filosofi nya bahwa untuk mencapai keharuman lahir dan batin diperlukan perjuangan dan usaha. Ibarat keharuman bunga (kusuma).

c.       Motif batik truntum
Berbeda dengan motif parangkusumo yang dipakai pada saat tukar cincin, motif truntum ini digunakan pada saat pernikahan. Hebatnya, motif truntum ini diciptakan sendiri oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) yang bermakna cinta tumbuh kembali. Motif ini sebagai symbol cinta yang tanpa syarat,abadi,dan semakin lama semakin subur (tumaruntum).

d.      Motif batik tambal
Makna filosofi dari motif ini adalah sebuah semangat baru. Dikatakan bahwa bila diselimutkan pada orang sakit bisa membawa kesembuhan. Namun ini hanya mitos belaka,karena kesembuhan datangnya dari Allah SWT.

e.       Motif batik pamiluto
Pamiluto berasal dari kata dasar ‘pulut’ yang berarti perekat. Itulah sebabnya, kain dengan motif batik pamiluto sering digunakan untuk acara pertunangan.

Daerah Penghasil Batik Indonesia, ciri khas batik indonesia
Daerah Penghasil Batik Indonesia

2.      Solo
Tidak berbeda jauh dengan Yogyakarta, Solo juga merupakan kota budaya. Pengrajin tekstil banyak yang bermukim di daerah ini. Meskipun berdekatan, motif yang dihasilkan antar Yogyakarta dan Solo juga memiliki perbedaan. Motif batik Solo lebih banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu. Beberapa cirri khas nya dapat ditemukan pada motif motif seperti sawat, meru, naga, burung, dan modang.

Selain terletak pada pewarnaannya yang khas, secara umum corak batik Solo merupakan perpaduan dari bentuk geometris yang berukuran kecil. Motif batik Solo yang paling terkenal adalah sidoluhur, alas alas an,dan sebagainya.

3.      Tuban
Tuban sebagai salah satu wilayah dibagian timur Pulau Jawa ini memiliki satu corak unik. Tuban memiliki nama batiknya sendiri. Batik Gedog. Ya, batik gedog adalah batik khas Tuban, Jawa Timur. Nama gedog diambil dari kata ‘dog-dog’ yang berarti suara memukul. Batik ini memiliki corak khas yaitu sirip pada tepi tiap coraknya.

Tempat penghasil batik gedog ini dapat ditemukan di daerah Karang, Sumurung, dan daerah Kerek. Kualitas dan harga yang ditawarkan dari tiap daerah juga berbeda.

4.      Sidoarjo Tulangan
Meskipun Sidoarjo lebih terkenal dengan kerupuk ikannya,namun ternyata Sidoarjo memiliki cinderamata yang sangat menarik. Batik Kenongo dari desa Kenongo , kecamatan Tulangan adalah salah sati ciri motif batik sidoarjo yang berpotensi juga menjadi ikon kota ini.

Ciri khas dari batik kenongo ini ialah motifnya yang tradisional-kontemporer serta warna merah yang menyolok mata.

5.      Madura
Madura bukan sekedar dikenal dengan karapan sapi ataupun garamnya. Ada hal lain yang perlu dikenal, yaitu keindahan penuh warna batik Madura yang memiliki nilai seni dan bercita rasa tinggi.

Sejak dahulu sebenarnya pulau Madura merupakan salah satu sentra batik Indonesia dan tidak kalah bergairahnya dengan batik lain di Indonesia.

Corak dan motif batiknya dengan warna yang tegas dan berani adalah salah satu keunikan batik Madura. Mengingat batik cenderung dengan warna yang gelap dan kusam. Meski memang batik Madura tampak kasar,bukan berarti batik Madura murahan. Dan batik ini ternyata memiliki keistemewaan dimana warnanya yang akan semakin cerah.

Corak dan ragamnya begitu bebas dan unik. Warna batik Madura dihasilkan dari pewarna alam yaitusoga alam seperti mengkudu dan tingi untuk warna merah. Daun tarum untuk warna biru, kulit mundu ditambah tawas untuk efek warna hijau. Sedangkan warna gelap-terangnya dihasilkan dari perendaman kain selama 1-3 bulan. Bahkan ada yang mencapai 1 tahun. Perendaman ini juga akan membuat warna kain lebih awet.

6.      Lasem
Batik lasem mempunyai ciri khas yang berbeda dari batik batik dari daerah lain. Batik lasem karena dirintis dan dikembangkan oleh masyarakat keturunan cina, maka motif dan warnanya dipengaruhi  oleh motif dan warna yang khas budaya cina, yaitu merah, putih, biru, dan hijau. Sebenarnya ada beberapa daerah yang memproduksi batik yang dipengaruhi oleh motif dan warna warna khas cina, seperti batik pekalongan, cierbon, dan lain sebagainya. Namun batik didaerah tersebut berbeda dari batik lasem. Cirri khas batik lasem adalah warna merah yang menyerupai warna darah. Warna merah khas batik lasem disebut dengan abang getih pithik. Warna abang getih pithik ini dihasilkan dari pewarna alam yaitu dari warna akar pohon mengkudu (pace). Warna merah yang khas ini telah menarik minat pembatik dari daerah lain untuk melakukan proses pewarnaan atau pencelupan untuk warna terebut di lasem. Bahkan ada batik yang terkenal dengan batik tiga negeri , yang proses pewarnaannya dilakukan di tiga daerah yaitu untuk proses pewarnaan sogan dilakukan di solo, proses pewarnaan merah di lasem, dan proses pewarnaan biru dilakukan di pekalongan.

Kekhasan batik lasem yang lain adalah pada penamaan desain batik, yang mengacu pada tata warna batik tersebut. Misalnya motif bang-bangan (merah) , yaitu batik dengan latar putih dengan ragam hias merah atau sebaliknya. Kelengan (kehitaman), bang biru (abang dan biru), bang-biru-ijo (abang,biru,hijau).

7.      Pekalongan
Batik asli pekalongan konon memiliki nilai historis yang berkaitan dengan pergolakan di zaman colonial belanda. Ketika panembahan senopati mengumumkan perang terbuka melawan belanda, perpecahan terjadi di lingkungan keratin Yogyakarta. Keluarga keraton sempat terpecah belah. Para bangsawan meninggalkan keraton bersama para pengikutnya dan menetap di berbagai daerah termasuk pekalongan. Di daerah daerah baru tersebut kerajinan batik tetap dikembangkan keluarga keraton disertai modifikasi yang terinspirasi kondisi daerah di tempat tinggal tersebut.

Motif batik dan corak batik pekalongan hampir sama dengan batik Yogyakarta,hanya saja motif batik pekalogan lebih atraktif dan berwarna cerah. Berikut ini cirri ciri motif batik asli pekalongan :

a.      Ornament khas pekalongan
Motif batik asli pekalongan memiliki ornament berbentuk tumbuhan dan burung garuda namun tidak ada ceceg sawut atau ceceg gori. Pengisian motif berupa ceceg garis garis atau ceceg pitu. Detail ceceg batik ala pekalongan ini sangat menonjol sehingga garis pembentuk ornament motif terbentuk dari cecek cecek pula. Salah satu merk batik halusan asli pekalongan yang terkenal denga permainan ceceg adalah oei tjow soen.

b.      Batik jlamprang
Alah satu nama motif batik pekalongan adalah jlamprangyaitu motif batik berbentuk geometris. Motif ini dipengaruhi syiar agama islam yang menghindari ornament berbentuk makhluk hidup. Namun ada pula ahli sejarah yang berpendapat bahwa motif jlamprang dipengaruhi kebudayaan hindu syiwa.

c.       Motif batik liong
Motif batik liong pekalongan sangat mirip burung phoenix yaitu burung yang bulu sayap, kepala dan ekornya bergelombang serta ornament liong yaitu naga berkaki sebagai pengaruh dari kebudayaan cina.

d.      Moif dengan warna cerah
Warna cerah batik tulis pekalongan cenderung cerah seperti merah, kuning cerah, biru muda, violet dan oranye terutama batik yang diproduksi didaerah pesisir pekalongan.

8.      Cirebon
Sejarah batik cirebon pada jaman dulu merupakan pencampuran antar budaya dalam masyarakat dengan tradisi religious, yaitu pada jaman sunan gunung jati ketika menyebarkan ajaran islam di Cirebon. Menurut sejarahnya, awal mulanya berkembangnya batik Cirebon yaitu dulunya dari pelabuhan muara jati (kini disebut Cirebon) dijadikan tempat persinggahan oleh para pedagang asing dari arab, tiongkok, india, dan Persia. Para pedagang tersebut ini akhirnya menciptakan pencampuran beragam budaya dan menghasilkan banyak tradisi baru. Diantaranya adalah batik Cirebon.

Batik trusmi misalanya. Batik ini merupakan karya dari seorang pemuka agam islam,yaitu ki buyut trusmi. Dulu pada awalnya ki buyut trusmi bersama dengan sunan gunung jati, menyebarkan agama islam. Khususnya di kawasan desa trusmi. Mereka selain mengajarkan agama islam,juga mengajarkan keterampilan membatik kepada penduduk setempat. Hingga akhirnya kini kawasan desa trusmi dikenal dengan kampong batik.

Motif batik Cirebon yang paling dikenal adalah mega mendung, yaitu motif batik Cirebon yang banyak dipengaruhi kebudayaan cina. Motif ini memiliki cirri khas berbentuk garis garis awan yang berbentuk lonjong, lancip, dan segitiga yang berbeda dengan garis awan  motif cina yang umumnya berbentuk bulatan.

Selanjutnya adalah motif naga silam. Motif ii hampir sama dengan motif mega  mendung. Karena motif ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan cina. Namun pada motif naga silam ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan india. Coraknya mempunyai makna peperangan antara kebaikan melawan kejahatan untuk mencapai suatu kemakmuran.

Ciri khas warna batik Cirebon adalah dominasi warna hitam, kuning, dengan dasar krem. Sebagian lainnya juga berwarna biru, merah tua, hitam dengan warna dasar kain krem atau gading.

9.      Brebes
Batik salem atau yang dikenal dengan motif batik brebesan adalah salah satu kekayaan asal kabupaten brebes, yang telah menjadi komoditas ekonomi warga desa bentardan bentarsari kecamatan salem.

Batik brebesan yang saat ini terus bersain merebut pasar nasional maupun internasional banyak dipengaruhi oleh daerah lain. Balai besar kerajinan batik Yogyakarta mencatat berbagai peperangan yang terjadi pada abad ke 17, 18, dan 19, merupakan faktor penyebaran batik ke berbagai daerah.

Keberadaan batik brebesan muncul sekitar abad ke 19. Menurut sumber yang didapat, keberadaan batik brebesan atau batik salem berawal dari kedatangan putrid pejabat pekalongan yang datang ke salem, brebess.

Dari perkembangannya, saat ini batik salem telah memunculkan berbagai motif. Motif tersebut diantaranya adalah motif kopi pecah, manggar, dan ukel dengan cirri khas warna hitam dan putih.

10.  Banyumas
Batik banyumas banyak berkembang di wilayah kabupaten banyumas seperti mruyung, papringan, dan sokaraja.

Batik banyumas memiliki ciri khas sendiri sehingga dapat dibedakan dengan batik tulis daerah lainnya. Kekhasan batik banyumas dapat dilihat dari motif maupun pewarnaannya yang pekat dan tandas. Motif batik banyumas yang terkenal diantaranya adalah lumbon, babon, angrem, pring sedapur, jahe serimpang, dan kanthil.

11.  Tasikmalaya
Motif dan jenis batik tasikmalaya termasuk ke dalam batik priangan. Sentral besar batik di tasikmalaya yaitu di daerah desa sukapura, kecamatan indihiang, dan kecamatan cipedes. Model dan corak batik tasik ini banyak yang menampilkan kesederhanaan tapi dengan warna yang lumayan mencolok. Batik tasik dibuat denga cara ditulis dan ada juga yang dicetak.

Secara umum, ada 3 jenis batik dari tasikmalaya :

a.      Batik sukapura (sukaraja)
Batik ini sepintas menyerupai batik Madura dengan motif yang beirama kontras, baik dalam hal ukuran motif maupun tata warnanya. Ciri khas lainnya dari batik ini adalah warna warna tanah yang digunakan. Seperti warna merah, hitam, serta cokelat. Beberapa motif diantaranya adalah motif merak ngibing, roda bunga, rawa kupu kupu, gambir saketi, belimbing seling ombak banyu, daun taleus, dan lereng adu manis dan lain sebagainya.

b.      Batik sawoan yang didominasi warna cokelat seperti warna buah sawo, ditambah warna indigo dan cecak cecak berwarna putih.

c.       Batik tasik (tasikan) yang memiliki komposisi warna yang lebih cerah dan kaya motif motif batik tasikmalaya ada diantaranya yang mirip dengan batik garut/garutan. Pada batik sukapura jarang dijumpai isen isen, kalaupun ada tidak dibuat secara detail.

12.  Garut
Kain batik garutan adalah kain indah dengan ragam corak dan memiliki kekhasan tersendiri. Jauh sebelum masa kemerdekaan, batik garutan sudah berkembang di masyarakat. Ciri khas batik garutan adalah pada motif nya yang umumnya menghadirkan ragam hias datar, dan bentuk bentuk geometric. Bentuk geometric ini mengarah secara diagonal, bentuk kawung, atau belah ketupat. Ada juga motif yang mengambil pola bentuk flora dan fauna. Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya menjadi cirri khas dari batik garutan. Di dominasi warna dasar krem atau gading, biru dann soga agak merah.

Motif batik garutan memiliki nama khas antara lain rereng peuteuy, rereng kembang corong, rereng merak ngibing, rereng pacul, dan limar.

13.  Jambi
Jambi memiliki corak khas tersendiri, dimana pada batik jambi motif motifnya merupakan wujud-sadar dari masyarakat melayu jambi. Tipikal orang jambi yang sederhana, egaliter dan terbuka terhadap budaya luar, namun agak lamban merespon perubahan. Tipikal ini dilukiskan dengan sangat apik dengan menampilkan unsure unsure yang tak rumit dan fleksibel di tiap motifnya.

Berbagai motif batik jambi antara lain motif riang riang, kepiting jambi, niji timun jambi, tampuk manggis, kapal sanggat, kaca piring, kuao berhias, bungo cendawan dan bungo keladi.  Dari kebanyakan motif diatas, corak nya lebih didominasi oleh hiasan ragam berupa bunga dan daun.

14.  Riau
Batik riau sudah ada sejak zaman Kerajaan Daek Lingga dan Kerajaan Siak. Pada saat itu dikenak suatu kerajinan di kalangan bangsawan istana dalam bentuk kerajinan batik cap. Cap terbuat dari perunggu yang berisi motif motif khas riau.

Masing masing cap memiliki motif yang etnikdan berbeda. Prosesnya juga unik, untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dari batik cap ini terlebih dahulu bahan cap direndam atau ditempelkan pada bahan pewarna.. kemudian dicap kan pada bahan yang telah disediakan, sehingga motif yang ada pada cap akan pindah pada kainnya. Batik cap ini tidak menggunakan malam sebagai perintang warnanya, batik ini hanya permainan cap dan warna. Biasanya warna yang digunakan adalah warna kuning dan perak.

Bahan yang digunakan adalah kain sutera atau bisa pula kain halus lainnya yang biasanya berwarna hitam gelap. Motifnya tidak jauh berbeda dengan kerajinan Tekat. Tekat adalah jenis tekstil yang dihasilkan dengan cara menyulam benang emas ke atas kain dasar jenis baldu.

Beberapa waktu kemudian, batik cap ini berubah menjadi Telepuk. Telepuk dibuat dari bahan kayu lembut yang diukir sesuai motif. Untuk hal hal tertentu, bahan cap bisa dibuat dari buah ataupun sayuran yang keras, misalnya kentang. Bahan cap dari buah ini biasanya hanya untuk sekali pakai saja atau tidak permanen sifatnya, motifnya sebatas ukuran bahan yang digunakan.

Sejalan dengan berakhirnya masa pemerintahan raja, maka berakhir pula keberadaan batik cap ataupun telepuk ini sampai beberapa masa kemudian.

15.  Bandung
Pada zaman sebelum kemerdekaan, batik bandung dibuat  oleh para pengerajin disekitar pinggiran sungai Cikapundung. Namun seiring dengan perkembangan zaman, peninggalannya sudah tidak tersisa. Saat ini motif batik Bandung lebih mengedepankan motif kontemporer dengan desain yang lebih modern.

Daerah yang mengembangkan batik Bandung berada di daerah dekat Taman Makam Pahlawan Cikutra, Sarijadi, da Bojong koneng.

Motif batik Bandung yang paling terkenal ialah motif Patrakomala Cangkurileung dan Binari Kawung.

16.  Pontianak
Anda pernah mendengar kain Corak Insang? Ya, kain ini biasanya digunakan untuk melengkapi pakaian tradisional. Kain ini sekarang juga dijadikan sebagai identitas kota Khatulistiwa ini.

Sejarah batik kota Khatulistiwa ini dimulai sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Corak dari batik nya hampir sama dengan corak batik melayu pada umumnya. Yaitu didominasi dengan motif binatang dan tanaman. Walaupun memang pada perkembangannya motif ini bemetamorfosis ke bentuk bentuk abstrak menyerupai awan, relief candi, wayang beber, dan masih banyak lagi. Dalam segi warna, batik melayu lebih banyak berwarna kuning, hijau atau biru.

Beberapa motif sasirangan yang cukup terkenal yaitu motif sarigading, naga balimbur, kambang raja, bintang dahambur, daun jaruju, iris pundak, kembang kacang ombak sinapur karang dan sisik tanggiling.

17.  Bengkulu
Bengkulu mempunyai tiga macam kain tadisional yang terkenal. Masing masing dari kain tersebut memiliki keunikan dan cirri khas tersendiri yang menjadi identitas Bengkulu.

a.      Kain besurek
Kain tradisional yang merupakan kerajinan tangan khas Bengkulu ini bermotifkan kaligrafi arab. Hal inilah yang membedakan batik besurek dengan motif batik jawa. Selain bermotifkan kaligrafi arab gundul, motif batik ini juga dipadukan dengan motif bunga kibut atau raflesia, burung kuau, dan kembang cengkeh. Warna dari batik ini lebih beragam dan cerah.

b.      Batik kaganga
Batik kaganga tidak kalah menarik dari batik besurek. Bila batik besurek mbermotif kan arab gundul, batik kaganga ini dihiasi dengan aksara suku rejang yang dipadu juga dengan motif bunga raflesia, bunga yang menjadi identitas Bengkulu.

c.       Batik beremis
Batik beremis ini bermotifkan kulit remis dan burung wallet yang dipadukan dengan susunan motif batik besurek. Batik beremis berasal dari kabupaten seluma yang menjadi cirri khas batik Bengkulu.

Keunikan dari batik ini yaitu dibuat dengan cara ditulis murni, bukan dicetak. Bahan yang dipakai untuk batik ini biasanya adalah bahan sutra dan katun.

18.  Lampung
Motif batik lampung sangat dipengaruhi oleh kebudayaan india. Motif budha sangat kental di dalam nya sebagai kearifan local disana. Motif yang paling terkenal adalah motif perahu dan pohon hayat atau pohon kehidupan. Biasanya motif motif tersebut dikenal pada kain tampan palepai dan tabitin yang biasa dikerjakan oleh pengrajin di sekitar pesisir kota.

Lampung memiliki batik yang menjadi cirri khas tersendiri. Batik sembagi merupakan batik khas lampung yang telah diadopsi menjadi kain adat dan sudah disakralkan sebagai kain penutup mayat orang mati. Cirri khas dari batik lampung adalah bunga kaca piring sepedundung.

19.  Mojokerto
Batik tulis kota mojokerto mempunyai spesifikasi motif dari kerjaan majapahit. Keunikan batik mojokerto adalah pada nama nama coraknya yang aneh dan asing di telinga. Sudah ada 6 motif batik khas mojokerto yang sudah dipatenkan, yaitu mrica bolong, sisik gringsing, rawan inggek, pring sedapur, koro renteng, dan matahari.

Motif motif batik tersebut kebanyakan mengambil corak alam sekitar kehidupan manusia. Motif pring sedapur merupakan gambar rumpun bamboo dengan daun menjuntai. Ada burung merak bertengger dengan warna dasar putih dan batang bamboo warna biru. Sementar daunnya berwarna biru dan hitam.

Motif mrico bolong sendiri adalahmotif dengan gambar bulatan merica yang berlubang. Sedangkan motif gringsing mengambil motif sisik ikan yang mengelilingi bunga dengan dasar warna putih. Satu lagi yang menjadi batik khas mojokerto. Batik kalangbret ini hampir sama dengan batik keluaran jogja pada umunya. Yakni dengan dasar warna putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua.

20.  Bali
Motif batik bali merupak motif perpaduan antara tradisional dan modern. Sentuhan tradisional bali dihadirkan dengan adanya gambar khas binatang seperti burung bangau, kura kura, dan rusa. Sedangkan untuk sentuhan modern terlihat dari warna kain yang cerah dan corak bergelombang. Batik bali sendiri juga dipengaruhi oleh kisah pewayangan yang ada di kawasan jawa.

21.  Kalimantan tengah
Kalimantan tengah mempunyai cirri khas batiknya sendiri. Batik benang bintik. Batik ini menjadi identitas Kalimantan tengah karena pada motif benang bintik mencerminkan kebuadayaan suku dayak. Motif yang dituangkan diambil dari lukisan atau ukiran ukiran yang digunakan oleh masyarakat dayak. Motinya dipengaruhi oleh kepercayaan suku dayak (kaharingan). Kepercayaan ini berkembang melalui symbol symbol, batik yang berwujud benda alam, bumi, maupun dalam diri manusia. Slah satu wujud dari symbol kepercayaan tersebut adalah batang garing atau pohon kehidupan yang melambangkan suatu hubungan vertical antara manusia dengan sang pencipta dan hubungan horizontal antara manusia dan makhluk lain yang ada di bumi.

Pohon kaharingan menjadi cirri khas utama dari motif batik benang bintik di samping motif khas lainnya, sepeti motif kawit tuyan, guci, tombak, tameng, balain nihing, dan sebagainya.


( oleh : Latifah Nur Rahmah)
 
Baca artikel terkait :
·         Pengertian Batik Klasik
·         Bahan Membuat Batik
·         Peralatan Membuat Batik

Kata kunci : wilayah, daerah, penghasil batik, ciri khas batik, karya Indonesia.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Peta Wilayah Penyebaran Daerah Penghasil Batik Dan Ciri Khas Batik Di Indonesia"

  1. Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai batik indonesia.Benar benar sangat bermamfaat dalam menambah wawasan kita menjadi mengetahui lebih jauh mengenai ilmu batik.Saya juga mempunyai artikel yang sejenis mengenai indonesia yang bisa anda kunjungi di sini

    ReplyDelete
  2. Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda yang berjudul " Peta Wilayah Penyebaran Daerah Penghasil Batik Dan Ciri Khas Batik Di Indonesia " .
    Saya juga mempunyai jurnal yang sejenis dan mungkin anda minati. Anda dapat mengunjungi di Explore Indonesia by Universitas Gunadarma

    ReplyDelete