Peta Wilayah Penyebaran Daerah Penghasil Batik Dan Ciri Khas Batik Di Indonesia
Pagi Indonesia, melalui
artikel ini redaksi karya Indonesia akan memaparkan Peta Wilayah Penyebaran Daerah Penghasil Batik Dan Ciri Khas Batik Di Indonesia. Sebagai Negara yang kaya budaya, Indonesia memiliki
keanekaragaman corak budaya. Begitu pula dengan corak batik nya. Indonesia
memiliki daerah daerah penghasil batik yang mempunyai keunikan corak sesuai
dengan adat istiadat dan budaya dari daerah tersebut. Daerah penghasil batik di
Indonesia meliputi:
1.
Yogyakarta
Siapa
yang tidak mengenal Yogyakarta? Sebagai kota budaya, Yogyakarta memiliki motif
batik khasnya sendiri. Motif batik dari Yogyakarta terkenal dengan coraknya
yang berdasar warna putih.
a.
Motif
batik kawung
Makna filosofi dari motif ini adalah
sebagai lambang keperkasaan dan keadilan. Motif ini juga diinterprestasikan
sebagai gambar bunga lotus dengan empat
lembar daun bunga yang merekah.
b.
Motif
parangkusumo
Motif batik ini biasanya identik dengan
pernikahan. Kain batik ini biasanya digunakan pada acara tukar cincin,sesuai
dengan makna filosofi nya bahwa untuk mencapai keharuman lahir dan batin
diperlukan perjuangan dan usaha. Ibarat keharuman bunga (kusuma).
c.
Motif
batik truntum
Berbeda dengan motif parangkusumo yang
dipakai pada saat tukar cincin, motif truntum ini digunakan pada saat
pernikahan. Hebatnya, motif truntum ini diciptakan sendiri oleh Kanjeng Ratu
Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) yang bermakna cinta tumbuh kembali.
Motif ini sebagai symbol cinta yang tanpa syarat,abadi,dan semakin lama semakin
subur (tumaruntum).
d.
Motif
batik tambal
Makna filosofi dari motif ini adalah
sebuah semangat baru. Dikatakan bahwa bila diselimutkan pada orang sakit bisa
membawa kesembuhan. Namun ini hanya mitos belaka,karena kesembuhan datangnya
dari Allah SWT.
e.
Motif
batik pamiluto
Pamiluto berasal dari kata dasar ‘pulut’
yang berarti perekat. Itulah sebabnya, kain dengan motif batik pamiluto sering
digunakan untuk acara pertunangan.
Daerah Penghasil Batik Indonesia |
2.
Solo
Tidak
berbeda jauh dengan Yogyakarta, Solo juga merupakan kota budaya. Pengrajin
tekstil banyak yang bermukim di daerah ini. Meskipun berdekatan, motif yang
dihasilkan antar Yogyakarta dan Solo juga memiliki perbedaan. Motif batik Solo
lebih banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu. Beberapa cirri khas nya dapat
ditemukan pada motif motif seperti sawat, meru, naga, burung, dan modang.
Selain
terletak pada pewarnaannya yang khas, secara umum corak batik Solo merupakan
perpaduan dari bentuk geometris yang berukuran kecil. Motif batik Solo yang
paling terkenal adalah sidoluhur, alas alas an,dan sebagainya.
3.
Tuban
Tuban
sebagai salah satu wilayah dibagian timur Pulau Jawa ini memiliki satu corak
unik. Tuban memiliki nama batiknya sendiri. Batik Gedog. Ya, batik gedog adalah
batik khas Tuban, Jawa Timur. Nama gedog diambil dari kata ‘dog-dog’ yang
berarti suara memukul. Batik ini memiliki corak khas yaitu sirip pada tepi tiap
coraknya.
Tempat
penghasil batik gedog ini dapat ditemukan di daerah Karang, Sumurung, dan
daerah Kerek. Kualitas dan harga yang ditawarkan dari tiap daerah juga berbeda.
4.
Sidoarjo
Tulangan
Meskipun
Sidoarjo lebih terkenal dengan kerupuk ikannya,namun ternyata Sidoarjo memiliki
cinderamata yang sangat menarik. Batik Kenongo dari desa Kenongo , kecamatan
Tulangan adalah salah sati ciri motif batik sidoarjo yang berpotensi juga
menjadi ikon kota ini.
Ciri
khas dari batik kenongo ini ialah motifnya yang tradisional-kontemporer serta
warna merah yang menyolok mata.
5.
Madura
Madura
bukan sekedar dikenal dengan karapan sapi ataupun garamnya. Ada hal lain yang
perlu dikenal, yaitu keindahan penuh warna batik Madura yang memiliki nilai
seni dan bercita rasa tinggi.
Sejak
dahulu sebenarnya pulau Madura merupakan salah satu sentra batik Indonesia dan
tidak kalah bergairahnya dengan batik lain di Indonesia.
Corak
dan motif batiknya dengan warna yang tegas dan berani adalah salah satu
keunikan batik Madura. Mengingat batik cenderung dengan warna yang gelap dan
kusam. Meski memang batik Madura tampak kasar,bukan berarti batik Madura
murahan. Dan batik ini ternyata memiliki keistemewaan dimana warnanya yang akan
semakin cerah.
Corak
dan ragamnya begitu bebas dan unik. Warna batik Madura dihasilkan dari pewarna
alam yaitusoga alam seperti mengkudu dan tingi untuk warna merah. Daun tarum
untuk warna biru, kulit mundu ditambah tawas untuk efek warna hijau. Sedangkan
warna gelap-terangnya dihasilkan dari perendaman kain selama 1-3 bulan. Bahkan
ada yang mencapai 1 tahun. Perendaman ini juga akan membuat warna kain lebih
awet.
6.
Lasem
Batik
lasem mempunyai ciri khas yang berbeda dari batik batik dari daerah lain. Batik
lasem karena dirintis dan dikembangkan oleh masyarakat keturunan cina, maka
motif dan warnanya dipengaruhi oleh
motif dan warna yang khas budaya cina, yaitu merah, putih, biru, dan hijau.
Sebenarnya ada beberapa daerah yang memproduksi batik yang dipengaruhi oleh
motif dan warna warna khas cina, seperti batik pekalongan, cierbon, dan lain
sebagainya. Namun batik didaerah tersebut berbeda dari batik lasem. Cirri khas
batik lasem adalah warna merah yang menyerupai warna darah. Warna merah khas
batik lasem disebut dengan abang getih pithik. Warna abang getih pithik ini
dihasilkan dari pewarna alam yaitu dari warna akar pohon mengkudu (pace). Warna
merah yang khas ini telah menarik minat pembatik dari daerah lain untuk
melakukan proses pewarnaan atau pencelupan untuk warna terebut di lasem. Bahkan
ada batik yang terkenal dengan batik tiga negeri , yang proses pewarnaannya
dilakukan di tiga daerah yaitu untuk proses pewarnaan sogan dilakukan di solo,
proses pewarnaan merah di lasem, dan proses pewarnaan biru dilakukan di
pekalongan.
Kekhasan
batik lasem yang lain adalah pada penamaan desain batik, yang mengacu pada tata
warna batik tersebut. Misalnya motif bang-bangan (merah) , yaitu batik dengan
latar putih dengan ragam hias merah atau sebaliknya. Kelengan (kehitaman), bang
biru (abang dan biru), bang-biru-ijo (abang,biru,hijau).
7.
Pekalongan
Batik
asli pekalongan konon memiliki nilai historis yang berkaitan dengan pergolakan
di zaman colonial belanda. Ketika panembahan senopati mengumumkan perang terbuka
melawan belanda, perpecahan terjadi di lingkungan keratin Yogyakarta. Keluarga
keraton sempat terpecah belah. Para bangsawan meninggalkan keraton bersama para
pengikutnya dan menetap di berbagai daerah termasuk pekalongan. Di daerah
daerah baru tersebut kerajinan batik tetap dikembangkan keluarga keraton
disertai modifikasi yang terinspirasi kondisi daerah di tempat tinggal
tersebut.
Motif
batik dan corak batik pekalongan hampir sama dengan batik Yogyakarta,hanya saja
motif batik pekalogan lebih atraktif dan berwarna cerah. Berikut ini cirri ciri
motif batik asli pekalongan :
a.
Ornament
khas pekalongan
Motif batik asli pekalongan memiliki
ornament berbentuk tumbuhan dan burung garuda namun tidak ada ceceg sawut atau
ceceg gori. Pengisian motif berupa ceceg garis garis atau ceceg pitu. Detail
ceceg batik ala pekalongan ini sangat menonjol sehingga garis pembentuk
ornament motif terbentuk dari cecek cecek pula. Salah satu merk batik halusan
asli pekalongan yang terkenal denga permainan ceceg adalah oei tjow soen.
b.
Batik
jlamprang
Alah satu nama motif batik pekalongan
adalah jlamprangyaitu motif batik berbentuk geometris. Motif ini dipengaruhi
syiar agama islam yang menghindari ornament berbentuk makhluk hidup. Namun ada
pula ahli sejarah yang berpendapat bahwa motif jlamprang dipengaruhi kebudayaan
hindu syiwa.
c.
Motif
batik liong
Motif batik liong pekalongan sangat
mirip burung phoenix yaitu burung yang bulu sayap, kepala dan ekornya
bergelombang serta ornament liong yaitu naga berkaki sebagai pengaruh dari
kebudayaan cina.
d.
Moif
dengan warna cerah
Warna cerah batik tulis pekalongan
cenderung cerah seperti merah, kuning cerah, biru muda, violet dan oranye
terutama batik yang diproduksi didaerah pesisir pekalongan.
8.
Cirebon
Sejarah
batik cirebon pada jaman dulu merupakan pencampuran antar budaya dalam
masyarakat dengan tradisi religious, yaitu pada jaman sunan gunung jati ketika
menyebarkan ajaran islam di Cirebon. Menurut sejarahnya, awal mulanya
berkembangnya batik Cirebon yaitu dulunya dari pelabuhan muara jati (kini
disebut Cirebon) dijadikan tempat persinggahan oleh para pedagang asing dari
arab, tiongkok, india, dan Persia. Para pedagang tersebut ini akhirnya
menciptakan pencampuran beragam budaya dan menghasilkan banyak tradisi baru.
Diantaranya adalah batik Cirebon.
Batik
trusmi misalanya. Batik ini merupakan karya dari seorang pemuka agam
islam,yaitu ki buyut trusmi. Dulu pada awalnya ki buyut trusmi bersama dengan
sunan gunung jati, menyebarkan agama islam. Khususnya di kawasan desa trusmi.
Mereka selain mengajarkan agama islam,juga mengajarkan keterampilan membatik
kepada penduduk setempat. Hingga akhirnya kini kawasan desa trusmi dikenal
dengan kampong batik.
Motif
batik Cirebon yang paling dikenal adalah mega mendung, yaitu motif batik
Cirebon yang banyak dipengaruhi kebudayaan cina. Motif ini memiliki cirri khas
berbentuk garis garis awan yang berbentuk lonjong, lancip, dan segitiga yang
berbeda dengan garis awan motif cina
yang umumnya berbentuk bulatan.
Selanjutnya
adalah motif naga silam. Motif ii hampir sama dengan motif mega mendung. Karena motif ini juga dipengaruhi
oleh kebudayaan cina. Namun pada motif naga silam ini juga dipengaruhi oleh
kebudayaan india. Coraknya mempunyai makna peperangan antara kebaikan melawan
kejahatan untuk mencapai suatu kemakmuran.
Ciri
khas warna batik Cirebon adalah dominasi warna hitam, kuning, dengan dasar
krem. Sebagian lainnya juga berwarna biru, merah tua, hitam dengan warna dasar
kain krem atau gading.
9.
Brebes
Batik
salem atau yang dikenal dengan motif batik brebesan adalah salah satu kekayaan
asal kabupaten brebes, yang telah menjadi komoditas ekonomi warga desa
bentardan bentarsari kecamatan salem.
Batik
brebesan yang saat ini terus bersain merebut pasar nasional maupun
internasional banyak dipengaruhi oleh daerah lain. Balai besar kerajinan batik
Yogyakarta mencatat berbagai peperangan yang terjadi pada abad ke 17, 18, dan
19, merupakan faktor penyebaran batik ke berbagai daerah.
Keberadaan
batik brebesan muncul sekitar abad ke 19. Menurut sumber yang didapat,
keberadaan batik brebesan atau batik salem berawal dari kedatangan putrid
pejabat pekalongan yang datang ke salem, brebess.
Dari
perkembangannya, saat ini batik salem telah memunculkan berbagai motif. Motif
tersebut diantaranya adalah motif kopi pecah, manggar, dan ukel dengan cirri
khas warna hitam dan putih.
10. Banyumas
Batik
banyumas banyak berkembang di wilayah kabupaten banyumas seperti mruyung,
papringan, dan sokaraja.
Batik
banyumas memiliki ciri khas sendiri sehingga dapat dibedakan dengan batik tulis
daerah lainnya. Kekhasan batik banyumas dapat dilihat dari motif maupun
pewarnaannya yang pekat dan tandas. Motif batik banyumas yang terkenal
diantaranya adalah lumbon, babon, angrem, pring sedapur, jahe serimpang, dan
kanthil.
11. Tasikmalaya
Motif
dan jenis batik tasikmalaya termasuk ke dalam batik priangan. Sentral besar
batik di tasikmalaya yaitu di daerah desa sukapura, kecamatan indihiang, dan
kecamatan cipedes. Model dan corak batik tasik ini banyak yang menampilkan
kesederhanaan tapi dengan warna yang lumayan mencolok. Batik tasik dibuat denga
cara ditulis dan ada juga yang dicetak.
Secara
umum, ada 3 jenis batik dari tasikmalaya :
a.
Batik
sukapura (sukaraja)
Batik ini sepintas menyerupai batik
Madura dengan motif yang beirama kontras, baik dalam hal ukuran motif maupun
tata warnanya. Ciri khas lainnya dari batik ini adalah warna warna tanah yang
digunakan. Seperti warna merah, hitam, serta cokelat. Beberapa motif
diantaranya adalah motif merak ngibing, roda bunga, rawa kupu kupu, gambir
saketi, belimbing seling ombak banyu, daun taleus, dan lereng adu manis dan
lain sebagainya.
b.
Batik
sawoan
yang didominasi warna cokelat seperti warna buah sawo, ditambah warna indigo
dan cecak cecak berwarna putih.
c.
Batik
tasik (tasikan) yang memiliki komposisi warna yang lebih
cerah dan kaya motif motif batik tasikmalaya ada diantaranya yang mirip dengan
batik garut/garutan. Pada batik sukapura jarang dijumpai isen isen, kalaupun
ada tidak dibuat secara detail.
12. Garut
Kain
batik garutan adalah kain indah dengan ragam corak dan memiliki kekhasan
tersendiri. Jauh sebelum masa kemerdekaan, batik garutan sudah berkembang di
masyarakat. Ciri khas batik garutan adalah pada motif nya yang umumnya
menghadirkan ragam hias datar, dan bentuk bentuk geometric. Bentuk geometric
ini mengarah secara diagonal, bentuk kawung, atau belah ketupat. Ada juga motif
yang mengambil pola bentuk flora dan fauna. Warna cerah dan penuh pada sisi
lainnya menjadi cirri khas dari batik garutan. Di dominasi warna dasar krem
atau gading, biru dann soga agak merah.
Motif
batik garutan memiliki nama khas antara lain rereng peuteuy, rereng kembang
corong, rereng merak ngibing, rereng pacul, dan limar.
13. Jambi
Jambi
memiliki corak khas tersendiri, dimana pada batik jambi motif motifnya
merupakan wujud-sadar dari masyarakat melayu jambi. Tipikal orang jambi yang
sederhana, egaliter dan terbuka terhadap budaya luar, namun agak lamban
merespon perubahan. Tipikal ini dilukiskan dengan sangat apik dengan
menampilkan unsure unsure yang tak rumit dan fleksibel di tiap motifnya.
Berbagai
motif batik jambi antara lain motif riang riang, kepiting jambi, niji timun
jambi, tampuk manggis, kapal sanggat, kaca piring, kuao berhias, bungo cendawan
dan bungo keladi. Dari kebanyakan motif
diatas, corak nya lebih didominasi oleh hiasan ragam berupa bunga dan daun.
14. Riau
Batik
riau sudah ada sejak zaman Kerajaan Daek Lingga dan Kerajaan Siak. Pada saat
itu dikenak suatu kerajinan di kalangan bangsawan istana dalam bentuk kerajinan
batik cap. Cap terbuat dari perunggu yang berisi motif motif khas riau.
Masing
masing cap memiliki motif yang etnikdan berbeda. Prosesnya juga unik, untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan dari batik cap ini terlebih dahulu bahan cap
direndam atau ditempelkan pada bahan pewarna.. kemudian dicap kan pada bahan
yang telah disediakan, sehingga motif yang ada pada cap akan pindah pada
kainnya. Batik cap ini tidak menggunakan malam sebagai perintang warnanya,
batik ini hanya permainan cap dan warna. Biasanya warna yang digunakan adalah
warna kuning dan perak.
Bahan
yang digunakan adalah kain sutera atau bisa pula kain halus lainnya yang
biasanya berwarna hitam gelap. Motifnya tidak jauh berbeda dengan kerajinan
Tekat. Tekat adalah jenis tekstil yang dihasilkan dengan cara menyulam benang
emas ke atas kain dasar jenis baldu.
Beberapa
waktu kemudian, batik cap ini berubah menjadi Telepuk. Telepuk dibuat dari
bahan kayu lembut yang diukir sesuai motif. Untuk hal hal tertentu, bahan cap
bisa dibuat dari buah ataupun sayuran yang keras, misalnya kentang. Bahan cap
dari buah ini biasanya hanya untuk sekali pakai saja atau tidak permanen
sifatnya, motifnya sebatas ukuran bahan yang digunakan.
Sejalan
dengan berakhirnya masa pemerintahan raja, maka berakhir pula keberadaan batik
cap ataupun telepuk ini sampai beberapa masa kemudian.
15. Bandung
Pada
zaman sebelum kemerdekaan, batik bandung dibuat
oleh para pengerajin disekitar pinggiran sungai Cikapundung. Namun
seiring dengan perkembangan zaman, peninggalannya sudah tidak tersisa. Saat ini
motif batik Bandung lebih mengedepankan motif kontemporer dengan desain yang
lebih modern.
Daerah
yang mengembangkan batik Bandung berada di daerah dekat Taman Makam Pahlawan
Cikutra, Sarijadi, da Bojong koneng.
Motif
batik Bandung yang paling terkenal ialah motif Patrakomala Cangkurileung dan
Binari Kawung.
16. Pontianak
Anda
pernah mendengar kain Corak Insang? Ya, kain ini biasanya digunakan untuk
melengkapi pakaian tradisional. Kain ini sekarang juga dijadikan sebagai
identitas kota Khatulistiwa ini.
Sejarah
batik kota Khatulistiwa ini dimulai sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis
pada daun lontar. Corak dari batik nya hampir sama dengan corak batik melayu
pada umumnya. Yaitu didominasi dengan motif binatang dan tanaman. Walaupun
memang pada perkembangannya motif ini bemetamorfosis ke bentuk bentuk abstrak
menyerupai awan, relief candi, wayang beber, dan masih banyak lagi. Dalam segi
warna, batik melayu lebih banyak berwarna kuning, hijau atau biru.
Beberapa
motif sasirangan yang cukup terkenal yaitu motif sarigading, naga balimbur,
kambang raja, bintang dahambur, daun jaruju, iris pundak, kembang kacang ombak
sinapur karang dan sisik tanggiling.
17. Bengkulu
Bengkulu
mempunyai tiga macam kain tadisional yang terkenal. Masing masing dari kain
tersebut memiliki keunikan dan cirri khas tersendiri yang menjadi identitas
Bengkulu.
a.
Kain
besurek
Kain tradisional yang merupakan
kerajinan tangan khas Bengkulu ini bermotifkan kaligrafi arab. Hal inilah yang
membedakan batik besurek dengan motif batik jawa. Selain bermotifkan kaligrafi
arab gundul, motif batik ini juga dipadukan dengan motif bunga kibut atau
raflesia, burung kuau, dan kembang cengkeh. Warna dari batik ini lebih beragam
dan cerah.
b.
Batik
kaganga
Batik kaganga tidak kalah menarik dari
batik besurek. Bila batik besurek mbermotif kan arab gundul, batik kaganga ini
dihiasi dengan aksara suku rejang yang dipadu juga dengan motif bunga raflesia,
bunga yang menjadi identitas Bengkulu.
c.
Batik
beremis
Batik beremis ini bermotifkan kulit
remis dan burung wallet yang dipadukan dengan susunan motif batik besurek.
Batik beremis berasal dari kabupaten seluma yang menjadi cirri khas batik
Bengkulu.
Keunikan dari batik ini yaitu dibuat
dengan cara ditulis murni, bukan dicetak. Bahan yang dipakai untuk batik ini
biasanya adalah bahan sutra dan katun.
18. Lampung
Motif
batik lampung sangat dipengaruhi oleh kebudayaan india. Motif budha sangat
kental di dalam nya sebagai kearifan local disana. Motif yang paling terkenal
adalah motif perahu dan pohon hayat atau pohon kehidupan. Biasanya motif motif
tersebut dikenal pada kain tampan palepai dan tabitin yang biasa dikerjakan
oleh pengrajin di sekitar pesisir kota.
Lampung
memiliki batik yang menjadi cirri khas tersendiri. Batik sembagi merupakan
batik khas lampung yang telah diadopsi menjadi kain adat dan sudah disakralkan
sebagai kain penutup mayat orang mati. Cirri khas dari batik lampung adalah
bunga kaca piring sepedundung.
19. Mojokerto
Batik
tulis kota mojokerto mempunyai spesifikasi motif dari kerjaan majapahit.
Keunikan batik mojokerto adalah pada nama nama coraknya yang aneh dan asing di
telinga. Sudah ada 6 motif batik khas mojokerto yang sudah dipatenkan, yaitu
mrica bolong, sisik gringsing, rawan inggek, pring sedapur, koro renteng, dan
matahari.
Motif
motif batik tersebut kebanyakan mengambil corak alam sekitar kehidupan manusia.
Motif pring sedapur merupakan gambar rumpun bamboo dengan daun menjuntai. Ada
burung merak bertengger dengan warna dasar putih dan batang bamboo warna biru.
Sementar daunnya berwarna biru dan hitam.
Motif
mrico bolong sendiri adalahmotif dengan gambar bulatan merica yang berlubang.
Sedangkan motif gringsing mengambil motif sisik ikan yang mengelilingi bunga
dengan dasar warna putih. Satu lagi yang menjadi batik khas mojokerto. Batik
kalangbret ini hampir sama dengan batik keluaran jogja pada umunya. Yakni
dengan dasar warna putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua.
20. Bali
Motif
batik bali merupak motif perpaduan antara tradisional dan modern. Sentuhan
tradisional bali dihadirkan dengan adanya gambar khas binatang seperti burung
bangau, kura kura, dan rusa. Sedangkan untuk sentuhan modern terlihat dari
warna kain yang cerah dan corak bergelombang. Batik bali sendiri juga
dipengaruhi oleh kisah pewayangan yang ada di kawasan jawa.
21. Kalimantan tengah
Kalimantan
tengah mempunyai cirri khas batiknya sendiri. Batik benang bintik. Batik ini
menjadi identitas Kalimantan tengah karena pada motif benang bintik
mencerminkan kebuadayaan suku dayak. Motif yang dituangkan diambil dari lukisan
atau ukiran ukiran yang digunakan oleh masyarakat dayak. Motinya dipengaruhi
oleh kepercayaan suku dayak (kaharingan). Kepercayaan ini berkembang melalui
symbol symbol, batik yang berwujud benda alam, bumi, maupun dalam diri manusia.
Slah satu wujud dari symbol kepercayaan tersebut adalah batang garing atau pohon
kehidupan yang melambangkan suatu hubungan vertical antara manusia dengan sang
pencipta dan hubungan horizontal antara manusia dan makhluk lain yang ada di
bumi.
Pohon
kaharingan menjadi cirri khas utama dari motif batik benang bintik di samping
motif khas lainnya, sepeti motif kawit tuyan, guci, tombak, tameng, balain
nihing, dan sebagainya.
Sekian artikel tentang Peta Wilayah Penyebaran Daerah Penghasil Batik Dan Ciri Khas Batik Di Indonesia. Semoga bermanfaat.
( oleh : Latifah Nur Rahmah)
Baca
artikel terkait :
Kata
kunci : wilayah, daerah, penghasil batik,
ciri khas batik, karya Indonesia.
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai batik indonesia.Benar benar sangat bermamfaat dalam menambah wawasan kita menjadi mengetahui lebih jauh mengenai ilmu batik.Saya juga mempunyai artikel yang sejenis mengenai indonesia yang bisa anda kunjungi di sini
ReplyDeleteSaya tertarik dengan artikel yang ada di website anda yang berjudul " Peta Wilayah Penyebaran Daerah Penghasil Batik Dan Ciri Khas Batik Di Indonesia " .
ReplyDeleteSaya juga mempunyai jurnal yang sejenis dan mungkin anda minati. Anda dapat mengunjungi di Explore Indonesia by Universitas Gunadarma