Pengertian Kamera
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang kamera.
Dasar-dasar pada kamera (Fotografi): ISO, SHUTTER SPEED AND Aperture.
APERTURE
Jika kita membandingkan lensa kamera dengan mata manusia aperture lensa akan sama dengan pupil mata mata anda. Pupil mata berubah dengan cahaya yang tersedia, aperture kamera digunakan hal itu. Aperture kamera dapat berubah secara manual dan memungkinkan cahaya melewati lensa ke dalam body kamera kamu . Aperture juga dikenal sebagai F-Number. Dalam pengaturan manual kamu akan menemukan F2.8 atau F22. Berikut beberapa aturan yang harus diperhatikan.
• Semakin besar aperture semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam lensa, Semakin kecil F-stop dan semakin dangkal depth of field. Ketika dikombinasikan dengan fokus yang tepat akan menghasilkan latar belakang yang buram. Oleh karena itu anda ingin menggunakan ini untuk potret dan close up. Karena aperture besar semakin banyak cahaya untuk bergerak melalui lensa.
• Semakin kecil aperture, semakin besar F-stop misal F16, semakin besar depth of field nya ini akan menghasilkan semua item dalam fotografi dalam fokus. Kemungkinan besar kamu ingin menggunakan ini untuk fotografi lanskap untuk mendapatkan gamabar yang tajam.
SHUTTER SPEED
Kecepatan rana adalah komponen pencahayaan yang sangat dasar, namun tetap memiliki efek yang besar pada fotografi kamu. Kecepatan rana adalah lamanya waktu cahaya jatuh ke sensor kamu. Saat cermin DSLR bergerak ke atas lensa akan membiarkan cahaya jatuh ke sensor kamera kamu. Jika kamu memliki kecepatan rana yang sangat rendah misalnya 1 detik dikombinasikan dengan apertur atau ISO yang salah, gambar Anda akan benar-benar putih. Ketika kecepatan rana kamu sangat tinggi dalam situasi cahaya yang sangat tinggi gambar kamu akan menghasilkan gambar hitam utuh.
Namun DSLR baru akan memberi tahu anda kecepatan rana kamu diatas atau di bawah, dengan demikian mudah dikoreksi. Kecepatan rana yang lebih rendah seperti 1 detik sangat bagus untuk potret pada malam hari. Tetapi pada siang hari, kecepatan rana yang lebih rendah juga akan menyebabkan getaran tangan kamu sendiri sehingga membuat gambar kamu menjadi kurang tajam. Jika anda ingin menangkap objek bergerak dalam olahraga anda ingin tetap menggunakan kecepatan rana yang lebih tinggi, kamu harus mengoreksi faktor pencahayaan lainnya dengan mengubah apertur dan ISO.
Berikut bebrapa yang harus di perhatikan.
• Saat memotret dengan tangan kamu tidak ingin shutter speed kamu di bawah 1/100. Jika memilih shutter speed lebih rendah dari 1/100s kamu mungkin akan mengalami keburaman pada foto.
• Semakin tinggi shutter speed misalnya 1/1000 semakin tajam objek bergerak kamu. Kamu ingin menggunakan shutter speed kamu untuk fotografi olahraga atau bidikan aksi.
• Dengan shutter speed rendah misalnya 1/5s, kamu pasti menggunakan tripod. Ini akan menurunkan kecepatan speed rana bahkan hingga beberapa detik.
ISO
Pilar ketiga yang menjadi eksposur adalah ISO. Iso adalah sensor gambar yang berada di kamera. ISO rendah, seperti ISO 100, berarti sensor gambar kurang sensitif. Jika kamu meningkatkan ISO, sensor gambar kamu akan menjadi lebih sensitif memungkinkan untuk mengambil lebih banyak informasi. Meningkatkan ISO membuat sensor anda lebih sensitif. Menggunakan ISO rendah dalam situasi yang cukup terang, seperti fotografi luar ruangan. Saat di dalam ruangan kamu mungkin perlu meningkatkan Iso untuk mendapatkan semua informasi yang kamu butuhkan karena cahaya lebih sedikit. Hal yang harus kamu perhatikan adalah:
• Selalu menurunkan iso untuk mengaturnya serendah mungkin.
• Untuk luar ruangan ISO 100 atau 200 cukup baik.
• Untuk fotografi malam kamu ingin menetapkan ISO kamu lebih tinggi karena kamu menginginkan semua informasi.
_TERIMA KASIH_
0 Response to "Pengertian Kamera"
Post a Comment