Sahabat Alam

Pagi di bulan Agustus mulai terasa dingin. Musim kemarau seperti berkolaborasi aktif dengan hujan sehingga tampak ketidak jelasan musim tahun ini. Tanaman petani tembakau mulai tampak kuning separuh badan, tampak kalau para petani enggan untuk memetik dedaunan rokok itu. Belum ada yang beli katanya.

Sahabat.. dari alam manapun sangat diharapkan. Keramah tamahannya sangat dinantikan penduduk tanah ini. Hingga senyum pun merekah dari hati para buruh dan petani yang bingung akan pijakan kaki.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sahabat Alam"

Post a Comment